A REVIEW OF TERAPI AKUPUNKTUR

A Review Of Terapi akupunktur

A Review Of Terapi akupunktur

Blog Article



Begitupun penelitian di tahun 2012 yang dilakukan oleh Memorial Sloan-Kettering Department of Epidemiology and Biostatistics yang bertujuan untuk menentukan efek akupuntur terhadap beberapa kondisi nyeri kronis, termasuk nyeri punggung dan leher, radang sendi, sakit kepala kronis, dan nyeri bahu.

Bukti tidak konsisten untuk membuat rekomendasi tentang nilai akupunktur dalam pengobatan rinitis alergi dan sinusitis

Jarum akupunktur sangat tipis, dan kebanyakan orang tidak merasakan sakit atau sangat sedikit rasa sakit ketika dimasukkan. Mereka sering mengatakan bahwa mereka merasa bersemangat atau rileks setelah perawatan. Namun, jarum dapat menyebabkan rasa sakit sementara.

Rangsangan pada titik-titik inilah yang mampu merangsang pelepasan zat kimia tertentu, misalnya serotonin dan endorfin, sebagai penghilang nyeri alami dari tubuh.

Prosedur akupunktur wajah sebaiknya dilakukan setelah rutin melakukan perawatan akupunktur di seluruh tubuh. Hal ini untuk mencegah risiko ketidaklancaran aliran energi di wajah.

Selama tahun 1970-an, peneliti mengisolasi endorfin endogen dalam sistem saraf pusat. Studi klinis melaporkan bahwa memasukkan jarum akupunktur ke titik akupunktur tertentu memicu produksi endorfin dalam cairan serebrospinal setelah pasien menjalani perawatan akupunktur 11).

Mempercayai kemampuan tubuh untuk sembuh juga krusial. Dengan keyakinan dalam kesembuhan yang berasal dari dalam diri, pasien jadi lebih termotivasi. Mereka aktif dalam menjalani pengobatan akupunktur.

Saat memutuskan untuk menjalani terapi akupunktur, pastikan bahwa jarum telah disterilisasi dengan benar atau hanya here untuk sekali pakai. Hal ini penting untuk menghindari risiko infeksi, misalnya hepatitis, akibat pemakaian jarum yang tidak steril.

Yovita melanjutkan bahwa terapi akupunktur sangat aman dilakukan dengan efek samping small jika dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan terlatih.

Intensitas stimulasi yang dihasilkan oleh akupunktur pun lebih kuat karena beberapa titik yang berhubungan bisa distimulasi sekaligus dalam satu waktu.

Namun, dalam studi yang membandingkan akupunktur yang sebenarnya dengan akupunktur simulasi, para peneliti menemukan bahwa perbedaan antara kedua perawatan mungkin karena kebetulan.

Obat-obatan yang mengandung bahan kimia sering sekali dijumpai efek sampingnya. Akupuntur memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan kebanyakan pengobatan-pengobatan barat.

sikap dan kepercayaan orang lain agar terjadi suatu ‘relasi yang baik dengannya’ tanpa memperhatikan kehadiran fisik mereka (yaitu apakah mereka dapat memonitor perilaku kita atau tidak). Internalisasi terjadi bila sikap dan pendapat

Beberapa layanan kesehatan saat ini sudah mulai menerapkan metode akupuntur untuk perawatan pasien. Hayo, gimana nih kamu? Apakah kamu mau jadi salah satu mahasiswa akupunktur?

Report this page